SURAKARTA - Universitas Muhammadiyah Surakarta menjadi tuan rumah gelaran akbar Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada 24-26 Oktober 2025. Pertemuan strategis ini mengumpulkan para pimpinan dan utusan dari berbagai wilayah untuk bersama-sama merumuskan arah perkaderan Muhammadiyah di tengah pusaran tantangan zaman yang semakin kompleks, khususnya dalam menghadapi era Society 5.0.
Wakil Rektor Universitas Muhammadiyah Metro, Muhammad Ihsan Dacholfany, yang juga menjabat sebagai ketua MPKSDI PWM Lampung, menekankan krusialnya Rakornas ini sebagai ajang memperkuat upaya perkaderan. Menurutnya, perkembangan pesat amal usaha Muhammadiyah menuntut ketersediaan sumber daya insani yang tidak hanya banyak, tetapi juga berkualitas. "Maka perlu usaha melakukan pembinaan kader secara komprehensif dan simultan baik yang lahir dari keluarga besar Muhammadiyah maupun dari lingkungan yang lebih luas, " ujar Ihsan Dacholfany, yang juga Sekretaris Dewan Pendidikan Kota Metro Lampung.
Beliau menambahkan bahwa inovasi dalam proses kaderisasi menjadi kunci. MPKSDI diharapkan tidak hanya terpaku pada metode tatap muka tradisional seperti Baitul Arqam dan Ideopolitor, melainkan harus merangkul platform digital dan membangun jejaring komunitas yang kuat. "Bukan hanya melalui kegiatan tatap muka seperti Baitul Arqam dan Ideopolitor, tetapi juga lewat platform digital dan jejaring komunitas serta komunikasi yang baik, " tuturnya.
Delegasi dari Lampung yang hadir dalam Rakornas ini berjumlah enam orang, terdiri dari Ahmad Syukri, Rohmat Santosa, Andi Pebriudin, Sholihin, dan Hayesti. Kehadiran mereka menunjukkan komitmen wilayah dalam menyukseskan agenda penting ini.
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, dalam amanatnya, menyoroti pentingnya kaderisasi yang kokoh berlandaskan nilai-nilai luhur, didukung oleh sumber daya manusia yang kompeten, serta dikelola dalam sistem manajemen yang efektif. Beliau mengingatkan bahwa kebesaran Muhammadiyah sejatinya lahir dari semangat memberi dan ketulusan hati. "Menekankan pentingnya kaderisasi yang berpijak pada nilai, sdm yang kompeten dan sistem manajemen yang baik. beliau juga menegaskan bahwa kebesaran Muhammadiyah lahir dari semangat memberi dan etos ikhlas, " sebutnya.
Ketua MPKSDI PP Muhammadiyah, Bachtiar Dwi Kurniawan, memandang Rakornas ini sebagai momentum krusial untuk memantapkan arah perkaderan. Ia mengungkapkan rasa syukur atas partisipasi 33 Pimpinan Wilayah. "Hari ini adalah RAKORNAS pertama setelah setengah periode berjalan. Alhamdulillah ini dihadiri oleh 33 Pimpinan Wilayah, dan dengan kepercayaan dari pimpinan dan warga Muhammadiyah, insyaallah kami akan terus senantiasa menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya, " jelas Bachtiar.
Bachtiar menambahkan bahwa MPKSDI memikul amanah besar untuk terus melahirkan kader-kader unggulan. Ia menyadari beratnya tugas tersebut namun optimis dapat dijalankan melalui program berkelanjutan, dukungan, dan kolaborasi. "Tentu ini sangat berat, namun dengan berbagai program berkelanjutan, dukungan, dan kolaborasi, kami terus berusaha melakukan yang terbaik dan memastikan bahwa kualitas kader Muhammadiyah akan terus unggul secara berkelanjutan, " tambahnya.
Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Harun Joko Prayitno, menyatakan dukungan penuh UMS terhadap upaya pengembangan kader Muhammadiyah. Ia berharap UMS dapat terus menjadi institusi pendidikan tinggi yang bermutu dan menjadi mitra strategis bagi MPKSDI. "UMS kedepan diharapkan dapat terus menjadi pendidikan tinggi yang bermutu, kami terus akan berusaha berkembang dan oleh karena itu, UMS dan MPKSDI secara khusus dapat menjadi partner yang strategis untuk bersama-sama memajukan pendidikan tinggi di Indonesia, " tuturnya.
Diharapkan gelaran Rakornas MPKSDI ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga menghasilkan rekomendasi konkret yang dapat diimplementasikan demi kemajuan perkaderan Muhammadiyah di seluruh penjuru negeri. (PERS)